Thursday, January 24, 2013

SALAM MAULIDUR RASUL - DETIK-DETIK KELAHIRAN RASULULLAH SAW

Malam kelahiran Rasulullah saw, tepat tanggal 12 Rabiul Awal jam 2 pagi. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikit pun. Saat itu Abdul Muthalib (datuk Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Kaa’bah. Siti Aminah sendirian di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya. Tiba-tiba, Siti Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat anggun, cantik, dan jelita diliputi dengan cahaya yang memancar berkemilau serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan. Wanita pertama datang berkata,”Sunggu­h berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam.

Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah isteri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh umat manusia., aku diperintahkan Allah untuk menemanimu.”
Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaikan khabar gembira, “Aku adalah isteri Nabi Allah Ibrahim as diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.”
Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga,”Aku adalah Asiyah binti Muzahim, diperintahkan Allah untuk menemanimu.”Dat­anglah wanita ke empat,”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah. ”Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak terlukiskan dengan kata-kata.


Keajaiban berikutnya Siti Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangan Siti Aminah dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.Detik berikutnya Siti Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa yang sangat indah berkilau saling beterbangan.Det­ik berikutnya Allah bangun dari singasanaNya dan memerintahkan kepada Malaikat Ridwan agar mempersiapkan seluruh bidadari syurga agar berdandan cantik dan kemas, memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkota emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian syurga yang harum semerbak ke segala arah. lalu bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari itu gembira.

Lalu Allah swt memanggil : “Ya Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para nabi, para rasul, para wali agar berkumpul dan berbaris bahwa sesungguhnya Kekasihku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka menyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.Ya Jibril… perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu syurga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasihKu Nabi Muhammad saw.Ya Jibril… bawalah malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah KekasihKu Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”D­an turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan malaikat-malaik­at.

Lalu ibunda Rasulullah saw di bumi, beliau melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh alam semesta. Pada saat itu pula mereka semua berzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih berkilau cahaya mendekati Siti Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Siti Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Siti Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Allah seraya mengucapkan, “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Walhamdulillahi­ katsira, wasubhanallahi bukratan wa asiilaa.”

Semakin memuncaklah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah “Ya Nabi Salam Alaika… Ya Rasul Salam Alaika… Ya Habib Salam Alaika… Shola'llah tu'llah Alaika.. ”
Matanya bagaikan telah dipakaikan sifat mata, senyum indah terpancar dari wajahnya dan hancurlah berhala-berhala­ dan bergembiralah semua alam semesta menyambut kelahiran Nabi saw yang mulia…Saiyyidul­ Mursalin..

(Sayyidus Saadat Alawiyyin)

No comments:

Post a Comment